04
Mei
PT Menthobi Karyatama Raya Tbk (MKTR) akan membagi dividen sekitar 35% dari laba bersih 2024 atau senilai Rp 18,21 miliar dari keuntungan Rp 52,37 miliar tahun lalu. Jumlah ini telah disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUSPT) tahun buku 2024.
Sepanjang tahun lalu, perseroan meraih pertumbuhan pendapatan sebesar 41,6% menjadi Rp 1 triliun dari Rp 710,98 miliar pada 2023. Laba usaha tumbuh signifikan mencapai 70% dari Rp 62,679 miliar pada 2023 menjadi Rp 106,386 miliar pada 2024.
Direktur Keuangan Menthobi Karyatama Wawan Sulistyawan menjelaskan, peningkatan pendapatan perusahaan pada 2024 terutama berasal dari peningkatan harga CPO dan palm kernell (PK), masing-masing sebesar 18,3% dan 24,3%. Kemudian terjadi peningkatan volume produksi CPO dan PK sebesar 21% dan 33,8%.
“Karena Pabrik Kelapa Sawit (PKS) anak usaha yaitu PT Khatulistiwa Sinergi Omnidaya (KSO) yang baru diakuisisi pada akhir 2023, sudah terhitung beroperasi secara penuh di 2024,” jelas Wawan dalam paparan publik usai RUPST di Wisma Maktour, Jakarta Timur, Rabu (30/4/2025).
Sedangkan laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk Menthobi Karyatama tahun lalu, tercatat naik 1,7% menjadi Rp 52,37 miliar.
Sejak tahun lalu, emiten dari bisnis kelapa sawit dan produk turunannya ini mulai mendirikan fasilitas produksi Biomass EFB (empty fruit bunch) Pellet, inisiatif berupa penciptaan bahan bakar alternatif ramah lingkungan dengan bahan baku tandan kosong (tankos) kelapa sawit.
Perseroan sedang menjalankan tahap awal pembangunan fasilitas produksi terbaru Biomass EFB Pellet yang dijadwalkan beroperasi atau commissioning jelang akhir 2025. Hal ini merupakan tindak lanjut dari pendirian mini plant pellet dengan kapasitas produksi 2 ton per hari pada 2024.
“Dari produksi secara terbatas pada tahun lalu, Menthobi Karyatama mampu menghasilkan produk Biomass EFB Pellet kualitas tinggi dengan kalori tinggi, serta rendah potasium dan klorin. Sehingga aman untuk kebutuhan bahan bakar industri, terutama Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU),” jelas Wawan.
Pemanfaatan Biomass EFB Pellet berbahan baku tankos dari perseroan terutama untuk PLTU, dipercaya akan meningkatkan porsi Energi Baru Terbarukan (EBT). Hal ini sekaligus akan sehingga mendukung target PLN dalam konversi 52 PLTU menjadi co-firing biomass mulai 2025.
Sumber : https://investortrust.id/market/64613/menthobi-karyatama-mktr-bagi-dividen-35-dari-laba-bersih-2024