Rantai Pasok MKTR dibangun secara terintegrasi dari hulu ke hilir dengan teknologi yang andal, aman, dan ramah lingkungan. Integrasi ini mencakup kegiatan perkebunan, pengolahan kelapa sawit, hingga pemanfaatan limbah, serta didukung sistem manajemen transportasi dan distribusi yang efisien. Pendekatan tersebut memastikan ketersediaan produk yang stabil dengan harga jual yang kompetitif, sekaligus memperkuat posisi MKTR di pasar domestik maupun ekspor.
Operasional perusahaan telah selaras dengan prinsip Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) serta tersertifikasi ISO 9001:2015 dan ISO 14001:2015. MKTR hanya memasarkan CPO yang bersumber dari pemasok legal dan tersertifikasi, dengan seluruh pasokan berasal dari kebun sendiri, mitra petani, dan perusahaan lain yang memenuhi regulasi dan prinsip keberlanjutan.
Secara struktur, rantai pasok MKTR mencakup Kebun Inti, Kebun Plasma, dan Kebun Swadaya (independent plantation) sebagai pemasok Tandan Buah Segar (TBS) yang kemudian diolah di pabrik milik Perseroan dan entitas anak (MMAL & KSO) menjadi CPO dan kernel. Limbah padat berupa janjangan kosong (empty fruit bunch/tankos) dimanfaatkan oleh entitas anak PT Menthobi Hijau Lestari (MHL) menjadi pupuk biomassa dan biopellet, sejalan dengan model zero waste dan ekonomi sirkular.
Untuk menjaga ketersediaan bahan baku, seluruh TBS yang diolah Perseroan sekitar 62% berasal dari pasokan internal (kebun inti dan plasma), sementara sekitar 38% berasal dari pihak ketiga, yaitu petani mandiri, koperasi, dan perusahaan perkebunan sekitar.
Pada tahun 2024, MKTR bermitra dengan 113 pemasok TBS di Kalimantan Tengah, terdiri dari 77 petani mandiri, 1 koperasi, 1 perusahaan perkebunan (CV), dan 34 kebun kemitraan.