image

Pemberdayaan Petani Mandiri

MKTR memandang pemasok TBS—khususnya petani lokal—sebagai mitra strategis dalam pertumbuhan bisnis berkelanjutan. Perseroan senantiasa memastikan pasokan TBS yang stabil dari para pemasok, yang menjadi prioritas untuk mendukung pertumbuhan bisnis jangka panjang sekaligus mengurangi potensi dampak negatif di wilayah sekitar, terutama bagi para pemasok. Untuk mewujudkannya, Perseroan menjaga keseluruhan rantai nilai dengan menerapkan berbagai program kemitraan guna memberdayakan petani lokal dan pemasok lainnya.

Program kemitraan (binaan) telah diselenggarakan sejak tahun 2006 dalam bentuk kemitraan plasma, dengan memfasilitasi pembangunan perkebunan kelapa sawit masyarakat dan skema bagi hasil atas luasan plasma masing-masing. Pengelolaan kemitraan ini berlokasi di area operasional Perseroan, khususnya Desa Ring Satu di sekitar perkebunan dan pabrik.

Pada tahun 2024, MKTR bermitra dengan 113 pemasok TBS di Kalimantan Tengah, terdiri dari 77 petani mandiri, 1 koperasi, 1 perusahaan perkebunan (CV), dan 34 kebun kemitraan.

Kelompok petani mandiri merupakan pemasok terbesar secara jumlah dalam struktur pasokan ini. Seluruh pemasok dipilih secara ketat berdasarkan persyaratan Perseroan, baik melalui proses seleksi maupun penunjukan langsung sesuai ketentuan yang berlaku. Sepanjang tahun 2024, tidak terdapat keluhan dari pemasok, baik lokal maupun nonlokal, kepada Perseroan.

Di tengah perubahan demografi pedesaan, MKTR memperkuat program pemberdayaan dengan mendorong pelatihan bagi petani plasma serta kemitraan dengan pelaku UMKM agar manfaat ekonomi kelapa sawit dapat terdistribusi lebih merata di tingkat lokal.

Langkah ini melengkapi upaya Perseroan dalam memastikan rantai pasok yang berkelanjutan sekaligus meningkatkan kesejahteraan para petani dan komunitas sekitar yang menjadi mitra utama MKTR dalam pasokan TBS.